Kamis, 02 September 2010

Yang Terulang Setiap Tahun

"You pay less, you get less. You pay more, still you get less."

Dan terjadi setiap tahun. Bukan ulang tahun. Tapi urusan transportasi menjelang lebaran. Baru beli tiket pulang untuk BESOK. Yeah, besok: Sabtu, tanggal 4 September 2010. 
Dapat tiket Lodaya Malam. Bisnis. Harga: Rp. 200.000. Dua ratus ribu. Yeah.
Membuat mengurut dada, karena teringat bahwa di nominal segitu kalau hari-hari biasa mah sudah dapat tiket eksekutif (Rp. 150.000-160.000).

Sekedar informasi. 2 (dua) hari lalu (1 September 2010)  adik saya bertanya akan harga tiket serupa di stasiun Solo Balapan adalah sbb: Lodaya Bisnis: Rp. 180.000 dan Lodaya Eksekutif: Rp. 280.000. Itu saja sudah cukup mencengangkan (walau saya tahu, pasti ada kenaikan harga dari tarif biasanya. Tapi tetap saja terkejut saat mendengarnya).

Lalu hari ini, 3 September 2010: Harga tiket bisnis Lodaya menjadi Rp. 200.000.

Oke. Pertama, karena saya tidak membeli lewat stasiun, melainkan lewat agen tiket online di sebrang terminal Condongcatur, Jogjakarta. Petugasnya bilang, memang ada ekstra Rp. 10.000 kalau beli lewat agen. Istilahnya adalah "bea pesan / reservation". Saya lihat di tiketnya memang tertulis demikian. Tertulis pula harga tiketnya adalah Rp. 190.000.

Berarti, dalam dua hari ada kenaikan tiket bisnis Lodaya sebanyak Rp. 10.000.

Saya mengerti akan hukum "semakin banyak permintaan, semakin tinggi harga jual."
Tapi saya tidak mengerti patokan harga yang ditetapkan oleh pihak Perumka.
Dan saya juga tidak bisa berharap banyak bahwa dalam harga yang mengalami kenaikan hampir 100% ini terdapat service yang ditingkatkan pula. Pesimis. Tahun-tahun sebelumnya juga tidak. 
Kami para pelanggan kereta api pada akhirnya tidak pernah punya posisi tawar. Apa boleh buat.
Hanya saja sungguh disesalkan bahwa pihak Perumka kok hanya sekedar menaikkan harga. Saya sungguh berharap, sekali-sekali bisa menaiki kereta di Indonesia tanpa berkeluh kesah..

*catatan: saya adalah pelanggan Lodaya sejak 1998 s.d sekarang*

1 komentar:

  1. Anyaaar...blog-e anyaaaaaar.... :) Jarene mulih numpak bis, Her? Padahal aku udah membayangkanmu pating gelantung ning pintu bis, sikut-menyikut dengan kernetnya... :p

    BalasHapus